Selamat Datang, Selamat Berpetualang.

Ilmu Sosial Dasar Minggu Ke-3

Ilmu Sosial Dasar Minggu Ke-3

edukasi.kompas.com


 Halo, Kembali bersama saya , Muhamad Irsyad Nurdin , Kali ini saya akan bercerita Materi Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar Minggu Ke-3, Dari pada berlama – lama , langsung saja kita mulai.

Minggu Ke-3 Di Buka Dengan Pengumuman Top Blog yang memuat masalah sosial yang sudah di jelaskan dan di jabarkan di mnggu ke-2, Setelah Itu Ibu  PIPIT FITRIYAH Masuk Materi “ Penduduk, Masyarakat Dan Kebudayaan “

 

Ada banyak factor yang menjadikan jumlah penduduk / kelebihan penduduk makin bertambah yaitu:

-          Kemajuan ilmu Kesehatan

-          Tingkat kematian Bayi Rendah

 

Bu PIPIT FITRIYAH menjelaskan ada 2 jenis kelibhan penduduk yaitu:

-          Kelbihan Penduduk absolut

-          Kelebihan penduduk relative

Salah satunya Dia menjelaskan penduduk  absolut, yaitu pendudk yang berdomisili di wilahayh tersebut,

 

Lalu dia lanjut kepada  kekurangan penduduk ( di alami negara eropa – eropa barat )

ð   Kurangnya penerus generasi muda di negara – negara eropa barat , jadi dia kurang dalam usia produktif,karna penyebab mementingkan pekerjaan

 

Lalu Indonesia apakah bisa dengan jumlah pendudk yang sangat besar bisa menjadi negara yang produktif ? dia menyatakan “ apakah bisa menjadi challenge ?bisa, kalo kita semua punya kualitas diri yang bagus, bukan tidak mungkin, kitab bisa menaikan sdm.

 

Permasalah di negara negara berkembang

-          Pendidikan

Ø  Kurang Pendidikan  di usia sekolah di sebabkan  oleh kemiskinan , dan sebagiannya

Ini permasalah di negara berkembang, sdm di negara berkembang tidak baik secara sdm, dan tidak berkualitas ,

-          Penyakitan

Ø  Seperti anemia, kebutaan, cacing

 

Ini menjadi masalah juga, adanya ketidak rataan dalam akses Kesehatan dan Pendidikan ini menjadi sorotan juga,

Pemerthati para ilmuan  terwujud dengan di bentuknya roma / club of roma yang di ketuai Dr.Dennis L.Meadow , mempelajari 5 unsur dominan yaitu

-          Penduduk makin bertambah

-          Penduduk makin bertambah

-           Pesatnya industrialisasi

-           Produk pertanian

-           Makin habis sumber-sumber alam yang tak tergantikan

-           Makin rusak alam lingkungan

 

Dalam konteks 5 unsur ini, sudah terjadi di era era sekarang, banyak sekali kelompok – kelompok atau sosial – sosial move on terkait krisis iklim ini sendiri, mulai di gagaskan oleh kelompok kelompok tersebut, ini menjadi problematika dalam level pendudukan penduduk, dan rusaknya lingkungan alam itu sangat relate.

 

Usaha  mengatasi masalah penduduk dunia, salah satunya, yaitu “ konsumsi sumber alam dan pembangkitan pulusi harus di kurangi’

Jika Sebelum Pandemi semua orang belum mengurangi aktivitas di luar, seperti mengendarai motor yang menyebabkan pulusi tinggi, namun, setelah pandemic, kita lihat sekarang udara yang bersih , matahari yang terlihat segar, itu sangat berbeda dengan era sebelum pandemic, tapi bukan berarti , era pandemic ini yang terbaik, ada kala 1 ( satu ) sisi baik , adakala 1 ( satu ) sisi buruk , ibarat pisau bermata 2, tapi semoga pandemic ini segara hilang, dan kitab isa ber aktivitas seperti biasa dan kita harus bisa belajar agar merawat / menjaga alam.

 

Masalah Penduduk Di Indonesia:

-          Rapat Penduduk

-          Penyebaran Penduduk Tidak Merata

-          Tingkat Pendidik Yang relative rendah

Lalu Ibu  PIPIT FITRIYAH melanjutkan menjelaskan kebijaksaan penduduk ,

Dia menjelaskan kebijaksaan penduduk lalu menjelaskan usaha – usaha yang di lakukan kebijasaan penduduk, salah satunya

-          Ekstensifikasi pertanian, yaitu dengan cra memperluas area pertanian dengan forest keliling clearing

Ada banyak sekali yang di jelaskan oleh ibu  PIPIT FITRIYAH.

 

Di Akhir Di menjelaskan ‘ Pembagian Kerja Dalam Masyarakat ‘, ini menjadi sorotan , ada salah satu topik yang membuat saya tertarik.

Petani Milenial, Jaman Sekarang orang – orang berbondong – bondong menjadi pekerja kantoran, mereka berpikir “ apasih yang bisa di banggain petani milenial ? “ dengan maju nya teknologi seharusnya ini menjadi cara agar bisa maju, tapi menurut pengakuan “ maaf “ , anak anak petani , mereka berbicara apa adanya, mereka bukan tidak mau menjadi petani, tapia ada beberapa penyebab, salah satunya ‘ pupuk mahal ‘ dan ‘ bulog yang bermain ‘ ini yang menjadi sorotan ,

 

pertanyaannya :  apakah mau anak muda Milenial menjadi petani ?

menurut jawaban saya : mau, jika sistem di bidang itu di perbaiki dan di kuranginya permainan dari atas , siapa pun itu, termasuk pengurangan harga pupuk dan alat lainnya,

 

cukup sekian cerita saya kali ini, Kurang lebihnya mohon maaf, jika ada kritik / saran , mohon tuliskan komentar, Terimakasih.

 

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.